OBAT ANTI MALARIA, CHLOROQUINE PHOSPHATE DIKLAIM DAPAT MENYEMBUHKAN VIRUS CORONA

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA
LOKASI INFORMASI
INTERNATIONAL - INTERNATIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
VIDEO
PETUGAS CEK FAKTA
DILIHAT
142 KALI

Rabu, 18 Maret 2020

CHLOROQUINE BISA JADI OBAT CORONA


[MISLEADING CONTENT]


Berdasarkan aduan yang masuk ke Tim Jabar Saber Hoaks. Internet dan media sosial diramaikan dengan kabar yang mengklaim obat antimalaria chloroquine phosphate atau klorokuin fosfat dapat menyembuhkan pasien virus corona. Informasi tersebut diperkuat dengan riset yang menunjukkan ada "kemanjuran" dalam mengobati COVID-19.


[CEK FAKTA]


Kabar yang juga beredar dalam pesan suara WhatsApp di Nigeria itu, ternyata tidak benar. Pasalnya, penelitian soal efektivitas klorokuin untuk mengobati pasien COVID-19 di jurnal PubMed tersebut masih sebatas hipotesis awal. Risetnya pun masih berlangsung hingga sekarang.


Janet Diaz, kepala perawatan klinis dalam Program Emergensi WHO, sudah pernah membantah klorokuin memiliki bukti untuk menyembuhkan pasien COVID-19. Bantahan ini disampaikan dalam konferensi pers pada 20 Februari 2020 lalu.


“Untuk klorokuin, tidak ada bukti bahwa itu adalah pengobatan (COVID-19) yang efektif saat ini,” katanya, seperti dikutip AFP.


Ia juga menegaskan, bahwa sampai saat ini belum ada vaksin atau obat antivirus spesifik untuk mencegah atau mengobati COVID-19.


Sementara itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menepis obat malaria Chloroquine Phosphate bisa menjadi obat virus novel corona (Covid-19). Belum ada obat yang bisa menyembuhkan infeksi virus itu.


Sekretaris Satgas Covid-19 PB IDI Dyah Agustina Waluyo mengatakan, hingga saat ini juga belum ada obat khusus untuk mengobati pasien yang terjangkit virus ini.  "Jadi semua diobati sesuai gejala. Kalau demam diberikan obat demam, pilek batuk diberikan obat pilek dan batuk, kemudian kalau sampai gagal napas ya pakai ventilator," katanya, ditulis Selasa (17/3).


Kendati demikian, ia menegaskan, 90 persen kasus virus ini bersifat ringan. Untuk mencegah penularan virus ini, IDI mendorong masyarakat benar-benar menerapkan isolasi di rumah atau social distancing sesuai anjuran pemerintah. 


[REFERENSI]


http://bit.ly/2wjYXoT


http://bit.ly/2x3Q1Ec


http://bit.ly/3b5Edjn

Klarifikasi
Kamis, 06 Februari 2025
Kamis, 06 Februari 2025
Kamis, 06 Februari 2025